27.11.22

Tajul 'Arus Bab. 4d. Wasilah.

Wasilah

 Berhati-hatilah, Janganlah kamu mempunyai keyakinan bahwa para Nabi, para wali, dan para sholihin, itu tidak bisa dibuat wasilah/perantara.

para Nabi, para wali, dan para sholihinitu semua bisa bibuat wasilah. Alloh menjadikan mereka sebagai wasilah.

 karena semua keramat para wali itu sebagai saksi kebenaran Nabi saw. Sebab keramat itu sudah berjalan pada diri para wali. seperti perkara yang tidak masuk akal, seperti berjalan di atas air, terbang di angkasa, membuka/menjelaskan sesuatu yang ghoib, mengeluarkan air dll. Para wali tidak diberi karomah seperti itu kecuali untuk menambah kebaikan dalam mengikuti Nabi saw.

Diceritakan dari Syeikh Abil hasan as-Syadzili ra. Beliau berkata, "Timbanglah dirimu dengan timbangan sholat. ketika kamu sholat sudah tidak melihat bagian-bagian dari nafsu, ketahuilah kamu termasuk orang yang beruntung. tetapi kalau belum bisa seperti itu, maka tangisilah dirimu. ketika kamu menjalankan kakimu menuju sholat, ketahuilah, apakah ada seorang kekasih tidak ingin bertemu orang yang dikasihi?"

Alloh swt berfirman, : ”Sesungguhnya sholat itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar”.

 Jadi siapa saja yang ingin tahu hakikatnya diri dihadapan Alloh dan melihat haliyahnya terhadap Alloh, maka lihatlah sholatnya. apakah sholatnya dilaksanakan dengan tenang dan khusyu’. atau apakah sholatnya dikerjakan dengan lupa dan terburu-buru.

Apabila sholatmu kau kerjakan tidak dengan dua sifat yang terdahulu ya’ni  tenang dan khusyu’, maka taburkanlah debu/tanah dikepalamu. karena orang yang ikut duduk bersama orang yang memiliki minyak misik/parfum, pasti dia dapat baunya minyak misik/parfum tsb.

Karena sholat itu sowan langsung kepada Alloh. Jadi ketika kamu sowan(Mujalasah) bersama Alloh taala, lalu kamu tidak mendapat apa-apa dari Alloh, itu menunjukkan adanya penyakit didalam hatimu. adakalanya penyakit sombong atau ‘ujub, atau tidak punya adab / tatakerama.  Alloh ta’ala, berfirman; “Orang-orang yang sombong dimuka bumi ini tanpa haq, Aku akan memakaikan(menyiksa) dari ayat Ku”.

Maka dari itu tidak baik bagi orang yang sholat terburu-buru keluar, akantetapi berdzikirlah kepada Alloh, dan mintalah ampunan Alloh dari kekurangan didalam sholat, karena kekurangan dalam sholat itu tidak pantas diterima. karena meminta ampunan dari Alloh setelah sholat, lalu diterima. Rosululloh saw. ketika selesai sholat beliau membaca istighfar tiga kali.

Umar ra. beliau berkata, “Aku bermimpi bertemu dengan bidadari, dia berkata, “Aku ini milikmu dan kau milikku”.

Syeikh Makinuddin berkata, “Setelah lewat dua atau tiga bulan, aku tidak mampu berbicara dengan orang lain. karena merasakan nikmatnya berbicara dengan bidadari.”

Cukuplah menunjukkan dirimu sebagai orang yang mungkir, ketika kamu membuka kedua matamu untuk melihat dunia ini. Alloh ta’ala berfirman, “Dan janganlah kau panjangkan kedua matamu(untuk melihat) apa-apa yang Aku buat menyenangkan macam-macam golongan manusia, untuk menjadi perhiasan dunia, untuk menjadikan fitnah bagi orang-orang itu pada kesenangannya sendiri”.

Alloh ta’ala sudah menetapkan bagimu sehat dan sakit, kaya dan fakir, suka dan duka, supaya kamu mengenal Alloh melalui sifat-sifat sempurnanya.

Orang yang menemani kamu sehari atau dua hari, sedang dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darimu, orang itu pasti akan meninggalkanmu, dan akan mencari teman selain kamu. Sedangkan kamu menemani nafsumu, selama empat puluh tahun , sedang kamu tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya, maka katakanlah pada nafsumu, “Hai nafsu, kembalilah kamu pada  ridho tuhanmu, sudah lama aku menuruti kamu pada kesenagan dunia”. setelah itu gantilah dengan sibuk bersama Alloh ta’ala. setelah banyak bicara diganti dengan diam. setelah berhenti dengan berdiri dikeramaian diganti dengan duduk ditempat yang sepi(kholwat).  setelah merasa tenang bersama makhluk, diganti dengan damai bersama Alloh ta’ala, dan setelah berteman dengan teman yang jelek diganti berkumpul dengan orang yang ahli kebaikan.

Jadikanlah keadaanmu berbeda dengan apa yang sudah biasa kau kerjakan. Terjaga(melek)mu yang untuk maksiat kepada Alloh, gantilah dengan terjaga untuk taat kepada Alloh. Menghadapmu  kepada ahli dunia gantilah dengan berpaling darinya, dan kembali menghadap Alloh ta’ala. Dan setelah kamu serius mendengarkan perkataan makhluk, gantilah dengan serius pada firman dan dzikir kepada Alloh ta’ala. dan setelah kamu makan dengan buruk dan syahwat, gantilah dengan makan sedikit yang bisa menolong kamu taat kepada Alloh ta’ala. Alloh berfirman, “Dan orang-orang yang sungguh-sungguh mencari ridho-Ku, maka akan Aku beri petunjuk menuju jalan-Ku”.

Sesungguhnya orang yang berani maksiat kepada Alloh, itu adalah orang yang tidak mengetahui siksanya Alloh. Dan orang yang berani meninggalkan taat kepada Alloh, itu adalah orang yang tidak tahu akan pahala dari Alloh. Seumpama orang orang yang maksiat itu tahu akan siksa neraka, maka mereka tidak akan lupa. dan seumpama mereka mengetahui pahala yang dijanjikan Alloh kepada ahli surga, pasti mereka tidak akan meninggalkan taat walau sekejap mata.

Ketika kamu berteman dengan orang yang ahli dunia, maka dia akan menarikmu untuk ikut cinta dunia. dan ketika kamu berteman dengan orang yang ahli akhirat, maka orang itu akan menarikmu untuk cinta kepada Alloh ta’ala.

Rosululloh Saw, bersabda, “Setiap orang itu akan dikumpulkan dengan agama kekasihnya, maka lihatlah kamu semua pada orang yang dijadikan kekasih”.

Apabila kamu memilih makanan yang baik-baik, yang tidak membahayakan dirimu. dan bila kamu memilih istri yang baik, yang akan kau nikahi. begitu juga kamu jangan bersahabat/kekasih, kecuali dengan orang yang bisa menunjukkan kamu jalan menuju ridho Alloh swt.

Ketahuilah, kamu itu mempunyai tiga kekasih.

Pertama: Harta, dan kamu akan kehilangan harta ketika mati.

Kedua: Keluarga, dan mereka akan meniggalkan kamu ketika dikubur.

Ketiga: Amalmu, dan kamu tidak akan berpisah dengan amalmu selamanya. Maka bersahabatlah dengan sahabat yang akan bersamamu ketika kamu masuk kubur,dan kamu merasa damai bersamanya(amal).

Orang yang berakal yaitu orang yang mengerti perintah-perintah Alloh dan larangan-larangan-Nya.

Perumpamaan dirimu itu seperti bedegal(sebangsa kumbang yang berada dikotoran), yang hidupnya selalu dikotoran hewan. dan hewan itu ketika didekatkan bunga mawar dia mati karena baunya mawar.

Dan ada sebagian manusia yang himmah/keinginannya seperti bedegal,  dan akalnya seperti laron, karena laron itu selalu menjatuhkan dirinya pada api/lampu, sehingga dirinya terbakar.

Begitu juga dirimu, kamu menjatuhkan dirimu pada api maksiat dengan sengaja.

Sesungguhnya kamu makan itu untuk hidup bukan hidup untuk makan, maka apabila seperti itu kamu itu seperti makanan yang dimakan ulat.  dan seperti banyak hewan yang ada dimuka bumi,  apabila seperti itu,  sesungguhnya kuda yang cepat itu kuda yang ramping perutnya.

Kamu mengatakan, “Malam ini aku akan makan sedikit, tapi ketika dihadapan makanan, seakan-akan makanan itu kekasihmu yang lama berpisah.”

Siapa saja yang Alloh tidak menghendaki kabaikan atas dirinya, orang tersebut akan sulit menerima nasihat(perkataan). Alloh ta’ala berfirman, “orang yang Alloh menghendaki fitnah atas dirinya, kamu(Muhammad) tidak akan bisa menguasai apapun atas dirinya”.

Apakah yang menjadikan kamu lari menuju kehinaan, dan apakah penyebab yang menjadikan kamu menjatuhkan diri pada kehinaan, Dirimu kamu hinakan dan kamu jerumuskan pada tempat kerusakan.

Sebagian Ulama dawuh, “jadikan dirimu dihadapan Alloh itu seperti anak kecil kepada ibunya, Sewaktu ibunya tidak mau diikuti, dia akan semakin merangkul ibunya, dan tidak ada yang di ketahui kecuali ibunya”.