Manaqib Syekh Abdul Jajil Mustaqim
Ψ¨Ψ³Ω
Ψ§ΩΩΩ Ψ§ΩΨ±ΨΩ
Ω Ψ§ΩΨ±ΨΩΩ
Ψ§ΩΩΩΩ
Ψ΅Ω ΨΉΩΩ Ψ³ΩΨ―ΩΨ§ Ω
ΨΩ
Ψ― ΨΉΨ¨Ψ―Ω ΩΩΨ¨ΩΩ ΩΨ±Ψ³ΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ¨Ω Ψ§ΩΨ£Ω
Ω ΩΨΉΩΩ Ψ’ΩΩ ΩΨ΅ΨΨ¨Ω ΩΨ³ΩΩ
ΨͺΨ³ΩΩΩ
Ψ§ Ψ¨ΩΨ―Ψ± ΨΉΨΈΩ
Ψ© Ψ°Ψ§ΨͺΩ ΩΩ ΩΩ ΩΩΨͺ ΩΨΩΩ
Hadlrotusy-Syeikh Romo K.H. Rd. Muhammad Abdul Djalil dilahirkan pada thn 1942 di kelurahan Kauman, kecamatan/kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Beliau adalah putera ke enam mbah Kyai Rd. Mustaqim bin' Husein, pendiri pondok PETA, Kauman, Tulungagung.
Dari sisi pengabdian dan kecintaan beliau kepada Alloh dan Rosul-Nya, hanya satu kalimat yang patut beliau sandang, yaitu LUAR BIASA. Hal itu beliau jalankan sejak beliau masih kecil sampai menjelang berpulangnya beliau pada Jumat dini hari, tanggal 7 Januari 2005.
Sejak usia anak-anak, beliau sudah memiliki akhlaqul karimah dan bakat sebagai seorang pemimpin. Di kalangan keluarga dan teman-teman, beliau dikenal sebagai orang yang dermawan, sabar, rendah hati, suka menolong, dan pandai menyenangkan hati orang lain.
Pergaulan beliau sangat luas mulai abang becak, petani, pedagang, santri dan kyai, lintas suku, agama, dan ras,dari prajurit sampai jenderal, kalangan masyarakat biasa sampai presiden, kalangan intelektual dan para cendekiawan, juga dari golongan putih maupun hitam. Semuanya beliau hargai dan beliau hormati.
Perjuangan beliau dalam mengembangkan pondok PETA dan ikut serta menjaga dan merawat agama Alloh SWT adalah pada masa sulit yaitu saat berkuasanya rezim yang sangat duniawi dan represif terhadap umat Islam.
Namun, semuanya itu mampu beliau lalui dengan sabar dan tawakal, sehingga dalam kurun waktu 35 tahun pengabdian beliau, pondok PETA dan utamanya thoriqot Syadziliyah berkembang sangat pesat.
Banyak sekali dawuh serta khaliyah beliau yang patut diteladani murid2 Pondok PETA. lbarat beraneka ragam makanan dan minuman lezat yang tersaji dimeja makan, maka para santri Pondok PETA tingal memilih mana yang diinginkan dan bisa dijangkaunya.
Selamat Membaca...
- Sekilas Profil Penulis Buku “JEJAK-JEJAK MBAH JALIL”
- Ucapan Terimakasih Dan Kata Pengantar Dari Penulis.
- Kelahiran Dan Nasab Asy-Syeikh.
- Masa Kecil Asy-Syeikh (1942-1958).
- Belajar Berdzikir.
- Mondok Di PP AL-FALAH Ploso Kediri.
- Mondok Di PP MOJOSARI Nganjuk.
- Beragam Cerita Ketika Asy-Syeikh Mondok Di Mojosari Nganjuk.
- Berguru Kepada Syekh Khudlori.
- Masa Muda Asy-Syeikh.
- Wafatnya Syeikh Mustaqim.
- Memimpin Pondok PETA.
- Ziyaroh Wali Songo.
- Mengarungi Bahtera Rumah Tangga.
- Membangun Pondok PETA.
- Menjalin Hubungan Dengan Pejabat Pusat.
- Membangun Masjid "Al-Mu'min".
- Membuka Majelis Senenan.
- Mendirikan Jama'ah Anak Nahdlotul Ulama' / ANU (1996).
- Masa Runtuhnya ORDE BARU (1998).
- Memasuki Orde Reformasi (1998).
- Menunaikan Ibadah Haji (2001).
- Wafatnya Asy-Syekh (2005).
- Berencana Bepergian ke Jakarta.
- Pemakaman Asy-Syeikh.
- Kepribadian As-Syeikh.
- Menjunjung Tinggi Akhlaqul Karimah.
- Kehidupan sehari-hari Asy-Syeikh.
- Asy-Syeikh Sebagai Seorang Guru Mursyid.
- Dzikirnya Asy-Syeikh.
- Cara Asy-Syeikh Dalam Menjalankan Sholat Jum'at.
- Hal-Hal Yang Tidak di Sukai Asy-Syeikh.
- Bunga Rampai Cerita Tentang Asy-Syeikh.
- Selamat Dari Maut.
- Perjalanan Semalam Bersama Asy-Syeikh.
- Dapat Kiriman Uang.
- Nyetir Mobil Dalam Keadaan Tertidur.
- Meninggalnya Gus Saladin.
- Tiba-Tiba Berada Di Tengah Laut.
- Kisah Bergurunya KH. Jamaludin Ahmad.
- Kisah Bergurunya KH. Abdul Wahid Zuhdi.
- Murid Yang Di Perintah Berjalan.
- Terbentang Lautan Luas di Mulut Asy-Syeikh.
- Amaliyah Dan Pesan-Pesan Asy-Syeikh.
- Menjalani Berbagai Sholat Sunnah.
- Menjawab Adzan.
- Memberi Salam Kepada Para Ahli Kubur.
- Beberapa Hal Yang Asy Syekh Sampaikan Secara Lisan.
- Pesan-Pesan Asy-Syekh Yang Tertulis.
Penerbit :
Pondok PETA Tulungagung.
Copas dari Fb Jhon Dawam