ุงْูู
َْูุนِุธَุฉُ ุงูุณَّุงุฏِุณَุฉُ َูุงْูุนِุดْุฑَُْูู
Peringatan Kedua Puluh Enam.
َُُْูููู ุงُููู ุชَุนَุงูู: َูุง ุจَْู ุขุฏَู
َ
Allah ta‘ฤlฤ berfirman: “Wahai anak-cucu ฤdam!
ุฃَْูุซِุฑُْูุง ู
َِู ุงูุฒَّุงุฏِ َูุฅَِّู ุงูุทَّุฑَِْูู ุจَุนِْูุฏٌ
Perbanyakanlah bekal, karena perjalananmu masih sangat jauh,
َูุฌَุฏِّุฏِ ุงَِْูููุงู
َ ِููู َูุฅَِّู ุงْูุจَุญْุฑَ ุนَู
ٌِْูู
Perbaruilah ibadah kepada Allah, karena samudra (yang kau arungi) itu amat dalam,
َูุญَُِّูููุง ุงْูุนَู
ََู َูุฅَِّู ุงูุตِّุฑَุงุทَ ุฏٌَِْููู
Bersungguh-sungguhlah dalam beramal, karena jembatan (shirฤth-al-mustaqฤซm) itu amat halus,
َูุฃَุฎِْูุตِ ุงِْููุนَْู َูุฅَِّู ุงَّููุงِูุฏَ ุจَุตِْูุฑٌ
Ikhlaslah dalam beramal, karena Sang Pengawas itu Maha Melihat,
َูุดَََููุงุชَُู ِูู ุงْูุฌََّูุฉِ
Maka idamanmu hanyalah surga,
َูุฑَุงุญَุชَُู ุฅَِูู ุงูุขุฎِุฑَุฉِ
Istirahatmu hanyalah menuju akhirat,
ََููุฏََْูู ุงْูุญُْูุฑُ ุงْูุนَُْูู
Di hadapan matamu ada bidadari yang cantik,
َُْููู ِْูู ุฃَُْูู ََูู
Jadilah (hidupmu) untuk-Ku, maka Aku siap menjadi milikmu,
َูุชََูุฑَّุจْ ุฅََِّูู ِْูู ََููุงِู ุงูุฏَُّْููุง َูุญُุจِّ ุงูุฃَุจْุฑَุงุฑِ َูุฅَِّู ุงَููู ูุงُูุถِْูุนُ ุฃَุฌْุฑَ ุงْูู
ُุญْุณَِِْููู
Mendekatlah kepada-Ku dengan membenci dunia dan mencintai orang-orang yang baik, karena sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.