14.4.23

Taat Dan Maksiat Itu Tidak Berguna Bagi Allah

لَاتَنْفَعُكَ طَاعَتُكَ ولَايَضُرُّهُ مَعْصِيَّتُكَ، وَاِنّمَا اَمَرَكَ بِهٰذِهِ وَنَهَاكَ عَنْ هٰذِهِ لِمَا يَعُوْدُ عَلَيْكَ

“Ketaatanmu tidak bermanfaat untuk-Nya dan maksiatmu tidak mendatangkan bahaya kepada-Nya. Allah memerintahkan ini dan melarang itu tidak lain hanyalah untuk kepentinganmu.”

Allah Ta’ala itu Dzat yg Maha Kaya dari segala sesuatu, dan semua makhluk itu butuh kepada Allah Ta’ala. Hanya sebab rahmat dan belas kasih Allah Ta’ala, dan kepentingan dan kebaikan hamba itu sendiri sehingga Allah Ta’ala memerintahkan untuk taat dan melarang maksiat, perintah dan larangan itu sama sekali tidak berguna atau merugikan Allah Ta’ala.

Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Ketaatanmu tidak bermanfaat bagi Allah Ta’ala karena Dia Maha Kaya, tidak membutuhkan alam semesta dan amal ibadah makhluk. Maksiatmu juga tidak mendatangkan bahaya apa² kepada Allah Ta’ala karena Allah Ta’ala Maha Jauh dari perbuatan bahaya yg dilakukan makhluk-Nya.

Allah Ta’ala memerintahkanmu taat dan melarangmu bermaksiat, tak lain untuk maslahat dan manfaat dirimu sendiri di dunia dan akhirat. Namun, perlu diingat bahwa memberi manfaat bukan kewajiban yg harus ditunaikan-Nya, tetapi hanya sebuah bentuk karunia dari-Nya.

لَايَزِيْدُ فِى عِزِّهِ اِقبَالُ مَنْ اَقْبَلَ عَلَيْهِ، ولَايَنْقُصُ مِنْ عِزِّهِ اِدْبَارُ مَنْ اَدْبَرَ عَنْهُ

“Ketaatan seseorang tidak menambah kemuliaan-Nya dan pembangkangan seseorang tidak mengurangi kemuliaan-Nya.”

Kemuliaan dan kejayaan Allah Ta’ala itu sifatnya azali dan langgeng, yakni: Allah Ta’ala Dzat yg mulia sebelum adanya makhluk, dan tetap mulia sesudah menjadikan makhluk, jadi kemuliaan Allah Ta’ala itu tidak dapat bertambah atau berkurang.

Dalam hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman:

لوأن اولكم واخركم وانسكم وجنكم كانوا على أتقى قلب رجل واحد مازاد ذالك فى ملكى شيئا، ولو أن اولكم واخركم وانسكم وجنكم كانوا على أفجر قلب رجل واحد مانقص ذالك من ملكى شيئا

“Hai hamba-Ku, andaikan orang yg pertama hingga yg terakhir dari kamu, dari bangsa manusia dan bangsa jin, semua berbuat taqwa sebaik-baik hati seorang di antara kamu, maka yg demikian itu tidak menambah kekayaan-Ku sedikitpun, dan sebaliknya jika semua itu berbuat sejahat-jahat perbuatan seorang di antara kamu, maka yg demikian itu tidak mengurangi kekuasaan kerajaan-Ku sedikitpun.”

Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Ketaatan seseorang tidak menambah kemuliaan-Nya karena kemuliaan Allah Ta’ala sudah menjadi salah satu sifat-Nya yg mencakup ketuhanan, kesombongan, dan kebesaran-Nya. Sifat² Allah Ta’ala itu amat sempurna dan terbebas dari penambahan atau pengurangan. Ini adalah penegasan dari hikmah sebelumnya bahwa tidak ada manfaat dan bahaya untuk Allah dari hamba²Nya. Wallaahu a’lam