Jangan Lengah dengan Setan Yang Selalu Mengintai
إِذَا عَلِمْتَ أَنَّ الشَّيْطَانَ لَايَغْفُلُ عَنْكَ، فَلَاتَغْفُلْ أَنْتَ عَمَّنْ نَاصِيَتُكَ بِيَدِهِ
“Jika kau mengetahui bahwa setan tidak pernah lupa kepadamu, jangan kau lalai terhadap Dzat yg menggenggam nasibmu.”
Firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya setan itu musuhmu, maka nyatakanlah dia sebagai musuh.”
Yakni waspadalah darinya, karena ia sebagai musuh yg tidak ada damainya.
Syaikh Abul Abbas al-Mursyi qs. berkata, “Dalam memahami ayat ini adalah suatu kaum yg berpaham bahwa mereka diperintah untuk memusuhi setan maka mereka mengerahkan segala tenaga untuk memusuhi, tetapi golongan lain mengartikan: Sesungguhnya setan itu musuhmu, dan Aku (Allah) kekasihmu, maka orang² ini sibuk kepada yg dicintai dan lupa pada musuhnya, akhirnya Allah sendiri yg melindungi kekasihnya dari gangguan setan sebagai musuh itu.”
Abu Hasim ra. berkata, “Siapakah setan itu sehingga harus ditakuti, demi Allah ia sudah pernah di ikuti tetapi sama sekali tidak berguna menurut padanya, begitu pula ketika dilanggar maka juga tidak dapat berbuat apa².”
Abu Sulaiman ad-Darani ra. berkata, “Tidak ada makhluk yg lebih rendah dari setan, dan andaikan Allah tidak menyuruh kamu berlindung kepada Allah dari setan, niscaya saya tidak merasa gentar sama sekali dari setan.”
Malik bin Dinar ra. berkata, “Suatu musuh yg dapat melihat padamu sedang kau tidak dapat melihatnya, sungguh sukar berlawanannya, kecuali jika dilindungi oleh Allah.”
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Jika kau mengetahui bahwa setan tidak pernah lupa kepadamu, juga tidak bosan menyesatkan, menggoda, dan memerangimu, jangan kau lalai terhadap Dzat yg memegang ubun²mu karena setan takkan pernah berhenti menjerumuskanmu. Setan telah berjanji akan terus menggoda manusia, seperti yg tertulis dalam firman-Nya, “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raf [7]: 17)
Dalam satu riwayat disebutkan bahwa setiap manusia memiliki setan yg menaruh belalainya di hati manusia. Jika manusia lupa berdzikir kepada Allah Ta’ala, setan akan membisikinya. Sebaliknya, jika manusia berdzikir, setan akan mundur dan menutup diri. Oleh karena itu, jangan lupa kepada Dzat yg menentukan nasibmu, yaitu Allah Ta’ala. Jangan kau lupa untuk berlindung kepada-Nya karena Dialah yg akan mencukupi dan melindungimu.
Allah Ta’ala berfirman kepada setan, “Sesungguhnya hamba²Ku tidak ada kekuasaan bagimu (setan) terhadap mereka, kecuali orang² yg mengikuti kamu, yaitu orang² yg sesat.” (QS. Al-Hijr [15]: 42)
Dalam ayat lain, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang² yg beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.” (QS. An-Nahl [16]: 99)
Siapa yg memiliki sifat² keimanan, ‘ubudiyah, tawakkal, dan selalu berlindung kepada Allah Ta’ala, pasti Allah Ta’ala akan menolongnya dalam mengalahkan musuhnya.
Dzun Nun Al-Mishri ra. berkata, “Jika setan bisa melihatmu dari tempat yg tak bisa kau lihat, Allah bisa melihat setan itu dari tempat setan tak bisa melihat-Nya. Oleh karena itu, mintalah pertolongan Allah atas gangguan setan ini.”
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Iblis berkata kepada Tuhannya: Demi keagungan dan kebesaran-Mu, aku tidak akan berhenti menggoda anak Adam selama ruh mereka masih dalam jasad mereka. Maka Allah berkata kepada Iblis: Demi keagungan dan kebesaran-Ku, Aku tidak akan berhenti mengampuni mereka selama mereka meminta ampun kepada-Ku.’”
جَعَلَهُ لَكَ عَدُوًّا لِيَحُوْشَكَ بِهِ إِلَيْهِ، وَحَرَّكَ عَلَيْكَ النَّفْسَ لِيَدُوْمَ إِقْبَالُكَ عَلَيْهِ
“Allah menjadikan setan sebagai musuhmu agar kau benci kepadanya dan berlindung kepada-Nya. Dia juga tetap menggerakkan nafsumu supaya kau selalu menghadap kepada-Nya.”
Kata pujangga, “Sungguh aku telah di uji dengan empat musuh yg selalu melempar aku dengan anak panah yg dapat menembus. Yaitu: Iblis, dunia, hawa nafsu dan syahwat. Ya Tuhanku, hanya Engkau yg dapat menyelamatkan aku.”
Allah Ta’ala menjadikan setan sebagai musuh manusia ini suatu nikmat besar bagi manusia, sebab dengan demikian manusia harus selalu berlindung dan mendekat kepada Allah Ta’ala, untuk menjaga keselamatan diri dari setan (musuhnya) yg kawakan dan sangat samar itu, kecuali dengan perlindungan Allah Ta’ala.
Syarah Syaikh Abdullah asy-Syarqawi:
Allah Ta’ala menjadikan untukmu musuh, yaitu setan. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya setan adalah musuh bagi kalian.” Hal itu dimaksudkan agar kau benci padanya sehingga kau terdorong untuk berlindung kepada Allah Ta’ala. Jika kau menyadari bahwa kau tak mampu melawan setan sendirian, tentu kau akan terdorong untuk meminta bantuan kepada Yang Maha Kuat dan Maha Perkasa. Kau pasti akan berlindung dan bertawakkal kepada-Nya untuk melawan setan.
Permusuhan setan itulah yg mengembalikanmu kepada Allah Ta’ala. Inilah tujuan utama dijadikannya setan sebagai musuh manusia. Namun demikian, bagi orang² yg mengarahkan tekadnya kepada Yang Maha Haq, mereka tidak lagi membutuhkan musuh untuk mereka benci karena ketergantungan mereka kepada Allah Ta’ala sudah menjadi kebiasaan. Mereka tidak akan menoleh kepada Iblis. Sekiranya Allah Ta’ala tidak memerintahkan mereka untuk berlindung kepada-Nya dari Iblis itu, mereka tidak akan berlindung darinya. Memangnya siapa Iblis sampai harus ditakuti?
Allah Ta’ala juga menggerakkan nafsumu atau membuatmu selalu mengikuti hawa nafsumu agar kau selalu menghadap kepada-Nya. Kau takkan sanggup melawan hawa nafsumu dan mengekang geloranya yg sudah menyatu dengan darah dan dagingmu, kecuali kau berlindung kepada Dzat yg lebih kuat darimu, yaitu Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala menggerakkan nafsumu agar kau selalu berlindung kepada-Nya karena nafsu adalah musuh bebuyutanmu. Nafsu seumpama musuh dalam selimut. Musuh dalam selimut lebih berbahaya daripada musuh yg nyata. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw. menganggap jihad melawan hawa nafsu adalah jihad terbesar. Wallaahu a’lam