29.11.22

Amaliyah Dan Pesan-Pesan Asy-Syeikh

  Sebagai seorang guru mursyid yang kamil mukamil, apa pun yang asy Syekh ucapkan maupun lakukan dan amalkan, maka sebenarnya di situ selalu mengandung nilai-nilai pelajaran bagi para murid beliau. Bahkan, menurut seorang santri Syekh Mustaqim, jangankan hal-hal yang diucapkan atau dilakukan, gerakan tubuh seorang mursyid pun selalu mengandung nilai-nilai pelajaran pula.

Oleh karena itulah, perlu penulis sampaikan beberapa amaliyah yang biasa asy Syekh kerjakan setiap hari. Selain itu, sebagian pelajaran yang langsung beliau sampaikan secara lisan maupun tulisan juga akan penulis sampaikan di sini.

Amaliyah Asy-Syekh Sehari-hari.

Dalam memberikan pelajaran dan tuntunan kepada para murid, asy Syekh jarang sekali sampai terucap kata yang bernada menyuruh. Hal itu sering asy Syekh hindari agar hal itu tidak sampai menjadi beban bagi si murid. Kadangkala asy Syekh hanya mengatakan bahwa para salafus sholih itu biasanya mengamalkan ini dan itu. Atau, beliau langsung melakukan sendiri amaliyah itu.

Di antara amaliyah yang beliau jalankan sehari-hari, adalah:

Selalu Menjaga Kesucian.

Amaliyah ‘batal wudlu’ sudah asy Syekh lakukan sejak beliau masih remaja Istilah ‘batal wudlu’ adalah istilah sederhana yang berarti senantiasa melanggengkan wudlu. Apabila batal, maka secepatnya mengambil wudlu kembali. Bahkan, tidak jarang asy Syekh memperbarui wudlu beliau, yaitu meskipun belum batal tetapi mengambil wudlu lagi.

Banyak Membaca Sholawat.

Dalam hal amaliyah membaca sholawat bagi asy Syekh merupakan sebuah kewajiban. Dalam sehari semalam jumlah sholawat yang beliau baca mencapai ribuan kali. Sholawat yang sering beliau baca adalah sholawat Syadziliyah (sholawat Kawamil). Asy Syekh pemah menyampaikan bahwa sholawat Syadziliyah dibaca sekali itu kadarnya sama dengan membaca sholawat lain sebanyak 10.000 kali.

Gemar Membaca Khizib Bahr.

Sehari-harinya, asy Syekh memiliki kebiasaan membaca khizib Bahr. Seringkali, setiap beliau melakukan perjalanan jauh, sejak mulai duduk di kendaraan asy Syekh langsung membaca khizib yang diterima Sulthonul Auliya’ Syekh Abul Hasanasy Syadzily langsung dari lisan Rosululloh SAW itu*) Manaqib Sang Quthub Agung, pondok PETA, Tulungagung, hal 75.
Selain itu Syekh Abul Hasan di akhir hayat beliau berwasiat agar para murid-murid thoriqoh Syadziliyah membaca khizib tersebut.

Cara asy Syekh membaca khizib tersebut, baik di rumah maupun di perjalanan, yaitu dengan langsung membaca catatan aurod asy Syekh yang tertulis di sebuah buku notes kecil millk pribadi beliau. Dalam hal membaca dengan cara membuka catatan ini, asy Syekh pernah berkata, “Aku kalau membaca khizib selalu membuka catatanku. Hal itu untuk menambah keyakinanku.” Oleh karena itulah, asy Syekh menganjurkan kepada murid-murid beliau apabila mcmbaca khizib Bahr ini supaya dengan cara membaca catatannya. Tujuannya, selain agar lebih tartil juga untuk menambah agar hati semakin yakin.

Asy Syekh pemah bercerita bahwa, dalam sebuah perjalanan dari Jakarta ke Surabaya, pada saat beliau baru duduk di pesawat asy Syekh langsung membuka notes kecil beliau kemudian beliau membaca khizib Bahr. Setelah asy Syekh selesai, tiba-tiba cewek cantik yang duduk di sebelah beliau meledeknya, “Takut mati ya, om?" Asy Syekh pun menjawab, “Justru dengan begini saya telah siap untuk mati.”

Tentang keistimewaan khizib Bahr, asy Syekh pernah berkata, “Sebenarnya seseorang yang membaca khizib Bahr itu oleh Alloh Ta’ala diijabahi pada bagian

نسألك العصمة في الحركات والسكـنات والكلمات والإرادات والخطرات من الشكوك والظنون والأوهام الساترة للقلوب عن مطالعة الغيوب
(Artinya, kami mohon kepada-Mu al ishmah (tersuci dari kesalahan) dalam gerak dan diam, dan dalam bertutur kata dan berkemauan dan dari lintasan hati yang disebabkan dari ragu dan wasangka dan faham yang menjadikan hati tertutup dan mentelaah perkara-perkara yang ghaib),

Itu saja sudah gini....

Sambil berkata begitu, asy Syekh mengacungkan jempol beliau.