Pada suatu ketika pemah ditanyakan kepada asy Syekh tentang guru beliau, “Ya Sayyidi, siapakah sebenamya guru paduka?” Beliau mengatakan, “Kalau pada waktu yang lampau guruku adalah asy Syekh Abdus Salam bin Masyisy. Akan tetapi, kini aku menyelam dan mereguk ilmu dari sepuluh samudera. Kesepuluh samudera itu, yang lima berada di bumi dan yang lima berada di langit. Lima yang di bumi adalah: Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan baginda Rosululloh SAW. Sedangkan lima yang di langit adalah: Jibril, Mikail, Isrofil, lzroil,dan Rukhul Akbar.”
Seperti telah diketahui dalam manaqibnya, bahwa asy Syekh menerima ajaran dzikir jahri dan baiat thoriqot dari guru beliau asy Syekh al Quthub Sayyid Abu Abdullah Abdus Salam bin Masyisy, yang rangkaian silsilahnya sambung menyambung ke atas sampai kepada junjungan Rosululloh SAW dan berujung kepada Alloh SWT. Silsilah semacam ini disebut sebagai silsilah Quthbiyyah.
Selain itu, asy Syekh juga menerima ijazah dzikir sirri dari guru spiritual beliau yang lain, yaitu asy Syekh Abu Abdullah Muhammad bin Harazim, rodliyallohu 'anh, (w. 633 H11236 M.), di mana rantai silsilahnya juga berujung kepada Robbul 'izzati robbul 'alamin. Uru-turutan silsilah guru dzikir sirri beliau adalah sebagai berikut:
Sulthanul Auliya'is Sayyidinasy Syekh Abul Hasan asy Syadzily menerima ijazah dan talqin dzikir sirri dari guru beliau bemama :
- Asy Syekh Abu Abdullah Muhammad bin Hamim, yang menerima ijazah dari
- Asy Syekh Abu Muhammad Sholeh bin Banshor bin Ghofyan ad Dakali al Maliki, dari
- Asy Syekh al Ghouts Syu'aib Abu Madyan al Andalusi al Isybli al Anshori, dari
- Asy Syekh al 'Arifin al Quthub al Ghouts Abu Ya'zaadar bin Maimun al Huzmairi al Hasykuri, dari
- Asy Syekh Abu Syu'aib Ayyub bin Sa'id ash haji alAzmuri,dari
- Asy Syekh al Kabir al Waliy Abu Muhammad Tanur.dari
- Asy Syekh al Imam Abu Muhammad Abdul Jalil bin Waihalan, dari
- Asy Syekh al Jalil Abu Fadhl al Hindi Abdullah bin Abil Basyar, dari
- Asy Syekh Abil Basyar al Hasan al Jauhari, dari
- Asy Syekh Abu Ali an Nuri, dari
- Asy Syekh Abil Hasan as Sari as Saqothi, dari
- Asy Syekh Abi Makhfudh Ma'ruf bin Firuz al Karkhi, dari
- Asy Syekh Sulaiman Dawud ath Tho' i, dari
- Asy Syekh Habib al ‘Ajami, dari
- Asy Syekh Abu Bakar bin Muhammad bin Sirin, dari
- Sayyidina Anas bin Malik, rodliyallohu 'anh, dari
- Sayyidina wa khabibina Muhammadin, rosulillah shollollohu 'alaihi wa aalihi wa sallam, dari
- Sayyidina Jibril, 'alaihis salam, dari ' '
- Robbul'izzatirobbul‘alamin.
Antara guru yang satu dan yang lainnya, yaitu guru dari jalur ilmu dzikir sirri dan guru dari jalur ilmu dzikir jahri sebenarnya masih berhubungan erat. Bagaimana tidak, asy Syekh Abdurrahman al Aththor az Zayyat (guru Syekh Abdussalam bin Masyisy) selain murid Syekh Taqiyyuddin al Fuqoir ash Shufy (jalur imu dzikir jahri) adalah juga murid Syekh Syu'aib Abu Madyan ( jalur ilmu dzikir sirri).
Sedangkan, Syekh Syu'aib Abu Madyan (w. 594 H/1198M) selain murid Syekh Abu Ya‘zaadar bin Maimun al Huzmairi adalah juga murid Sulthonul Auliya'is Sayyidinasy Syekh Muhyiddin Abdul Qodir al Jilani, rodliyallohu 'anh. Silsilah guru Syekh Abdul Qodir Jailani, apabila dirunut ke atas juga akan bertemu dengan Syekh Sari as Saqothi (silsilah ke 11 dari guru dzikir sirri SyekhAbul Hasan) melalui Syekh Abul Qosim Junaidi Baghdadi.
Diambil dari buku
“MANAQIB SANG QUTHUB AGUNG”
(SULTHONUL AULIYA' SYEKH ABUL HASAN ASY-SYADZILIY)
Penulis : H Purnawan Buchori ( Kaak Pur )
Penerbit : Pondok PETA Tulungagung.