Memberi Salam Kepada Para Ahli Kubur
Asy Syekh memiliki kebiasaan selalu mengucapkan salam kepada para ahli kubur yang dimakamkan di areal pemakaman (maqbaroh/TPU) di tepi jalan yang beliau lewati. Beliau pernah mengatakan, “Perjalanan dari Tulungagung sampai Surabaya seandainya ada 50 lokasi pemakaman (TPU), maka ya 50 kali aku mengucapkan salam.”
Dalam hal mengucapkan salam kubur, asy Syekh menuntunkan begini, ”Setiap kamu melihat ada pekuburan, maka segera ucapkanlah salam kubur dikhususkan untuk penghuni maqbaroh tersebut kemudian bacalah Fatikhah. Sebab, ketika kamu mengucapkan salam itu, maka seluruh penghuni kubur itu akan menjawabnya, ‘Wa ‘alaikumus salaam...’ Lha kamu apa gak untung? Kamu mengucapkan satu kali tapi kamu akan menerima salam sebanyak ahli kubur yang ada di situ ...... ”
Selain mengucapkan salam kubur, asy Syekh juga menuntunkan kepada murid-murid beliau agar setiap melewati maqbaroh atau pekuburan, bersamaan dengan pengucapan salam kubur. Juga supaya membunyikan klakson mobil atau motor yang di kendarainya.
Kak Tar (H. Muhtar Sirri, sahabat sekaligus murid asy Syekh) pernah bercerita bahwa beliau pernah memboncengkan asy Syekh dalam suatu perjalanan. Ketika melewati suatu komplek kuburan, tiba-tiba asy Syekh minta untuk berhenti. Setelah asy Syekh turun dari sepeda motor, beliau kemudian hanya terlibat berdiri di luar pekuburan, tidak terlalu lama, hanya beberapa menit. Setelah sampai di rumah, asy Syekh mengatakan bahwa di pekuburan tadi ada salah satu makam kekasih Alloh SWT yang dijaga 2 malaikat.